Contoh Kritik Sastra : gonel.id

Halo pembaca setia Blog kami! Kali ini kami akan membahas tentang kritik sastra yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kritik sastra merupakan analisis kritis suatu karya sastra yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperlihatkan keunggulan dan kekurangan karya sastra tersebut. Berikut ini adalah 20 contoh kritik sastra yang bisa menjadi referensi kamu dalam menulis karya sastra atau sebagai pemahaman tentang sastra yang lebih dalam.

1. Kritik Sastra Novel Harry Potter

Novel Harry Potter telah menjadi fenomena global yang mendunia. Namun demikian, ada banyak kritik sastra yang ditujukan pada karya ini. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Plot

Banyak kritikus sastra yang mengatakan bahwa plot dari novel Harry Potter terlalu sederhana dan terkesan klise. Mereka menganggap bahwa tokoh-tokoh dalam novel tidak memiliki perkembangan yang signifikan dan penggambaran latar belakang yang terlalu sepele.

b. Gaya Bahasa

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh J.K. Rowling dalam novel Harry Potter cukup sederhana dan kurang menarik. Mereka merasa bahwa J.K. Rowling tidak cukup berani dalam mengambil risiko dalam memperkaya kosakata bahasanya.

c. Karakter

Sebagian besar kritikus sastra berpendapat bahwa karakter yang dibangun oleh J.K. Rowling dalam novel Harry Potter terlalu stereotip dan terkesan datar. Mereka menganggap bahwa tokoh dalam novel terlalu mudah ditebak dan tidak memiliki keunikan masing-masing.

d. Tabel Contoh Kritik Sastra Novel Harry Potter

Kategori Kritik
Plot Terkesan sederhana dan klise
Gaya Bahasa Kurang menarik dan tidak berani mengambil risiko untuk memperkaya kosakata bahasanya
Karakter Terkesan stereotip dan datar

2. Kritik Sastra Puisi “Aku” Karya Chairil Anwar

Puisi “Aku” karya Chairil Anwar merupakan salah satu puisi yang terkenal di Indonesia. Namun demikian, ada banyak kritik yang telah ditujukan pada puisi ini. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Gaya Bahasa

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Chairil Anwar dalam puisi “Aku” kurang menarik dan kaku. Mereka menganggap penggunaan bahasa yang kurang fleksibel membuat puisi ini terkesan monoton dan membosankan.

b. Tema

Ada sebagian kritikus sastra yang menilai bahwa tema yang diangkat oleh Chairil Anwar dalam puisi “Aku” terlalu sederhana dan kurang menarik. Mereka berpendapat bahwa tak ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.

c. Struktur Puisi

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa struktur puisi yang digunakan oleh Chairil Anwar dalam puisi “Aku” terlalu sederhana dan terkesan biasa-biasa saja. Mereka menganggap bahwa penggunaan metafora yang sederhana membuat puisi ini tidak terkesan istimewa.

d. Tabel Contoh Kritik Sastra Puisi “Aku” Karya Chairil Anwar

Kategori Kritik
Gaya Bahasa Kurang menarik dan kaku
Tema Terlalu sederhana dan tidak memiliki pesan moral yang jelas
Struktur Puisi Terkesan sederhana dan biasa-biasa saja

3. Kritik Sastra Drama Romeo dan Juliet Karya William Shakespeare

Drama Romeo dan Juliet merupakan salah satu karya terkenal dari William Shakespeare. Namun demikian, karya ini tidak luput dari kritik sastra. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Tahapan Percintaan

Beberapa kritikus sastra berpendapat bahwa tahapan percintaan antara Romeo dan Juliet terlalu cepat dan tidak terkesan realistis. Mereka menganggap bahwa percintaan selalu diwarnai keindahan-keindahan, namun tidak banyak menunjukkan keburukan yang ada di dalam hubungan mereka.

b. Karakter

Ada sebagian kritikus sastra yang menilai bahwa karakter-karakter dalam drama Romeo dan Juliet terlalu stereotip dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan. Mereka menganggap bahwa tokoh-tokoh dalam drama tersebut terkesan datar dan tidak memiliki keunikan masing-masing.

c. Konflik

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa konflik dalam drama Romeo dan Juliet terlalu sederhana dan terlalu mudah ditebak. Mereka merasa bahwa plot dari drama ini terlalu sederhana dan tidak mengejutkan.

d. Tabel Contoh Kritik Sastra Drama Romeo dan Juliet Karya William Shakespeare

Kategori Kritik
Tahapan Percintaan Terlalu cepat dan tidak terkesan realistis
Karakter Terkesan stereotip dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan
Konflik Terlalu sederhana dan mudah ditebak

4. Kritik Sastra Cerpen “Aroma Karsa” Karya Sapardi Djoko Damono

Cerpen “Aroma Karsa” karya Sapardi Djoko Damono adalah cerpen yang sering dijadikan contoh sastra modern di Indonesia. Namun demikian, karya ini tetap saja mendapatkan kritik sastra yang beragam. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Gaya Bahasa

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Sapardi Djoko Damono dalam cerpen “Aroma Karsa” kurang menarik dan tidak memperlihatkan ciri khas karyanya. Mereka menganggap bahwa cerpen ini terlalu bermain aman dalam mengenalkan gaya bahasanya.

b. Tema

Ada sebagian kritikus sastra yang menilai bahwa tema yang diangkat oleh Sapardi Djoko Damono dalam cerpen “Aroma Karsa” terlalu sederhana dan kurang menarik. Mereka berpendapat bahwa tak ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.

c. Karakter

Beberapa kritikus sastra berpendapat bahwa karakter-karakter dalam cerpen “Aroma Karsa” terlalu datar dan kurang memiliki perkembangan yang signifikan. Mereka menganggap bahwa tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut terlalu mudah ditebak dan tidak memiliki keunikan masing-masing.

d. Tabel Contoh Kritik Sastra Cerpen “Aroma Karsa” Karya Sapardi Djoko Damono

Kategori Kritik
Gaya Bahasa Kurang menarik dan tidak memperlihatkan ciri khas karya Sapardi Djoko Damono
Tema Terlalu sederhana dan tidak memiliki pesan moral yang jelas
Karakter Terkesan datar dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan

5. Kritik Sastra Drama “Antigone” Karya Sophocles

Drama “Antigone” karya Sophocles merupakan salah satu drama klasik terkenal di dunia. Namun demikian, karya ini tetap saja mendapatkan kritik sastra yang beragam. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Tema

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa tema yang diangkat oleh Sophocles dalam drama “Antigone” terlalu sederhana dan kurang menarik. Mereka berpendapat bahwa tak ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.

b. Karakter

Ada sebagian kritikus sastra yang menilai bahwa karakter-karakter dalam drama “Antigone” terlalu stereotip dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan. Mereka menganggap bahwa tokoh-tokoh dalam drama tersebut terkesan datar dan tidak memiliki keunikan masing-masing.

c. Konflik

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa konflik dalam drama “Antigone” terlalu sederhana dan terlalu mudah ditebak. Mereka merasa bahwa plot dari drama ini terlalu sederhana dan tidak mengejutkan.

d. Tabel Contoh Kritik Sastra Drama “Antigone” Karya Sophocles

Kategori Kritik
Tema Terlalu sederhana dan tidak memiliki pesan moral yang jelas
Karakter Terkesan stereotip dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan
Konflik Terlalu sederhana dan mudah ditebak

6. Kritik Sastra Cerpen “Rumah” Karya Pramoedya Ananta Toer

Cerpen “Rumah” karya Pramoedya Ananta Toer juga sering dijadikan contoh sastra modern di Indonesia. Namun demikian, karya ini tetap saja mendapatkan kritik sastra yang beragam. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Gaya Bahasa

Beberapa kritikus sastra menilai bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Pramoedya Ananta Toer dalam cerpen “Rumah” kurang menarik dan terkesan tidak ada ciri khas karyanya. Mereka menganggap bahwa cerpen ini terlalu bermain aman dalam mengenalkan gaya bahasanya.

b. Tema

Ada sebagian kritikus sastra yang menilai bahwa tema yang diangkat oleh Pramoedya Ananta Toer dalam cerpen “Rumah” terlalu sederhana dan kurang menarik. Mereka berpendapat bahwa tak ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.

c. Karakter

Beberapa kritikus sastra berpendapat bahwa karakter-karakter dalam cerpen “Rumah” terlalu datar dan kurang memiliki perkembangan yang signifikan. Mereka menganggap bahwa tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut terlalu mudah ditebak dan tidak memiliki keunikan masing-masing.

d. Tabel Contoh Kritik Sastra Cerpen “Rumah” Karya Pramoedya Ananta Toer

Kategori Kritik
Gaya Bahasa Kurang menarik dan tidak memperlihatkan ciri khas karya Pramoedya Ananta Toer
Tema Terlalu sederhana dan tidak memiliki pesan moral yang jelas
Karakter Terkesan datar dan tidak memiliki perkembangan yang signifikan

7. Kritik Sastra Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea Hirata

Novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata sukses menjadi bestseller di Indonesia. Namun demikian, karya ini tetap saja mendapatkan kritik sastra yang beragam. Beberapa kritik sastra yang sering dijumpai adalah:

a. Plot

Beberapa kritikus sastra berpendapat bahwa plot dari novel “Laskar Pelangi” terlalu sederhana dan terkesan biasa-biasa saja. Mereka menganggap bahwa tokoh-tokoh dalam novel tidak memiliki perkembangan yang signifikan dan penggambaran latar belakang yang terlalu sepele.

b. Gaya Bahasa

Ada sebagian kritikus sastra yang menilai bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Andrea Hirata dalam novel “Laskar Pelangi” kurang men

Sumber :